Rabu, 20 Agustus 2014

---

  •  Pengertian Tajwīd (‫)ديوجت‬ secara harfiah bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata Jawwada (‫د‬ ‫و‬ّ‫-د‬ ‫د‬ ‫و‬ّّ‫-د‬ malad (‫دا‬ ‫ّّد‬ ‫ت‬bahasa Arab. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Quran maupun bukan. Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah makharijul huruf (tempat keluar-masuk huruf), shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul huruf (hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai dan menghentikan bacaan) dan al-Khat al-Utsmani. Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik- baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran. Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardhu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca al-Quran adalah fardhu ain atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang mukallaf atau dewasa. Arti lainnya dari ilmu tajwid adalah melafazkan, membunyikan dan menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan dalam ayat Al-Quran. Menurut para Ulama besar menyatakan bahwa hukum bagi seseorang yang mempelajari tajwid adalah Fardhu Kifayah, yakni dengan mengamalkan ilmu tajwd ketika memabaca Al-Quran dan Fardhu ‘Ain atau wajib
  • hukumnya baik laki-laki atau perempuan yang mu’allaf atau seseorang yang baru masuk dan mempelajari Islam dan KitabNya. Mengenal, mempelajari dan mengamalkan ilmu tajwid berserta pemahaman akan ilmu tajwid itu sendiri merupakan hukum wajib suatu ilmu yang harus dipelajari, untuk menghindari kesalahan dalam membaca ayat suci Al- Quran dan melafazkannya dengan baik dan benar sehingga tiap ayat-ayat yang dilantunkan terdengar indah dan sempurna. A. Hukum bacaan nun mati (‫ن‬ ) atau tanwin ( ً ٍ ٌ ) Nun mati/tanwin apabila bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah hukum bacaannya ada empat macam, yaitu: Idhhar, idgham, iqlab dan ikhfa. Contoh : ayat diatas merupakan surat Al-Quran ( QS: Al-Baqarah ayat 145 ), huruf yang diberi warna (merah : izhar halqi), (hijau : idgham), ( biru : ikhfa haqiqi), ( ungu : iqlab). 1. Idhar ( ‫ظإ‬ْ‫ه‬َ‫را‬ٌ ) Idhar artinya jelas atau terang. Apabila ada nun mati/tanwin (/ َ‫ن‬ ) bertemu dengan salah satu huruf halqi hukum bacaannya disebut idhar. Huruf-huruf halqi itu ada enam yaitu: ‫ھ‬ ‫غ‬ ‫ع‬ ‫خ‬ ‫ح‬ ‫ا‬
  • 2. Idgham ( ٌ‫د‬ْ‫غ‬َ‫م‬‫ا‬ ) Idgham artinya memasukkan atau melebur. Apabila nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf dari huruf ‫ر‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫د‬ ‫ن‬ ‫ي‬ maka wajib dibaca idgham, cara membacanya seolah mentasydidkan nun mati/tanwin (‫ن‬ / ً ٍ ٌ ) ke dalam huruf hidup sesudahnya. Sehingga bunyi nun mati atau tawin tidak terdengar sama sekali. Idgham terbagi menjadi dua macam, yaitu: idgham bighunnah dan idgham bila ghunnah. a. Idgham bighunnah ( ٍ‫د‬ْ‫غ‬َ‫ا‬ٌ ٌ‫د‬ْ‫غ‬َ‫م‬‫ا‬ ) Idgham bighunnah artinya memasukkan atau melebur dengan dengung (ghunnah) yaitu bila nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf idgham bighunnah yang empat yaitu: Hukum bacaannya wajib dibaca berdengung (bighunnah) dengan meleburkan suara nun mati/tanwin ke dalam huruf yang ada di depannya. Ketentuan bacaan idgham bighunnah tidak berlaku lagi jika nun mati berada dalam satu kata. Hukum bacannya wajib dibaca idhar atau bunyi nun mati/tanwin dibaca jelas. Contoh : ٌ‫ْن‬‫غ‬َ‫غ‬ٌَ ْ‫غ‬َََ‫م‬ ٌ‫ان‬ ‫غ‬ْ‫غ‬ ٌ‫ان‬ ‫غ‬ْ‫غ‬ٌ b. Idgham bilaghunnah ( ‫م‬‫ا‬ٍ‫د‬ْ‫غ‬ََ ‫غ‬ٌَ ٌ‫د‬ْ‫غ‬َ) Idgham bilaghunnah artinya memasukkan atau melebur tanpa berdengung. Apabila nun mati atau tnwin bertemu dengan salah atu huruf idgham bilaghunnah yaitu ‫ر‬ ‫ل‬
  • Hukum bacaannya tidak boleh berdengung tetapi wajib melebur nun mati/tanwin ke dalam huruf sesudahnya. 3. Iqlab ( ‫الب‬ ‫اق‬ ) Iqlab artinya membalik atau mengganti. Apabila nun mati/tanwin bertemu dengan huruf ‫,ب‬ maka hukum bacaannya disebut iqlab. Cara membacanya adalah bunyi nun mati/ tanwin berubah menjadi bunyi mim ( ‫)د‬ Huruf iqlab hanya satu yaitu huruf ‫ب‬ 4. Ikhfa ( ‫ظخ‬ََْ‫ء‬‫)ا‬ Ikhfa artinya menyamarkan/menyembunyikan bunyi nun mati atau tanwin. Maksudnya bunyi nun mati/ tanwin dibaca samar-samar antara jelas dan dengung, serta cara membacanya ditahan sejenak. Hukum bacaan disebut ikhfa apabila nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang jumlahnya ada 15 yaitu: ‫ز‬ ‫ذ‬ ‫م‬ ‫ج‬ ‫ث‬ ‫–ت‬ ‫ك‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫ظ‬ ‫ط‬ ‫ض‬ ‫ص‬ ‫ش‬ ‫س‬ Contoh bacaan ikhfa: B. Hukum bacaan Mim Mati ( ‫م‬ ) Hukum mim mati merupakan salah satu dari ilmu tajwid sebagaimana halnya hukum nun mati.
  • Mim mati atau mim sukun (‫م‬ ) apabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah maka memiliki tiga hukum bacaan, yaitu ikhfa syafawi, idghom mimi dan idhar syafawi. Contoh bacaan diatas diambil dari (QS: Al-Mu’minun :55-59) yang diberi tanda warna (biru : ikhfa syafawi), ( merah : idgham mimi), (hijau : izhar syafawi). 1. Ikhfa Syafawi (ِ‫ي‬ْ‫غ‬‫ا‬‫غ‬ َْ‫غ‬‫ا‬‫ي‬‫)ا‬ Ikhfa Syafawi adalah menyembunyikan atau menyamarkan huruf mim.Hukum bacaan disebut ikhfa syafawi apabila mim mati atau mim sukun bertemu dengan huruf ba ( nakiynubid surah aynacabmem arac nupadA .(‫ب‬ samar-samar di bibir dan didengungkan. Contoh: Mim mati bertemu huruf ba’ : ‫مغ‬‫ا‬‫غ‬‫ل‬ٌ َْ‫ب‬‫غ‬‫ا‬ ْ‫غ‬‫ك‬ ‫غ‬‫و‬ Mim mati bertemu huruf ba’ : ٍ‫ر‬‫غ‬‫غْر‬ٌِْ ْ‫ب‬َ‫ك‬‫ة‬‫غ‬ٍ 2. Idghom Mimi ( ‫ا‬‫َد‬‫ك‬ ٌ‫د‬ْ‫غ‬َ‫م‬‫)ا‬
  • Hukum bacaan disebut idgham mimi apabila mim sukun bertemu dengn mim yang sejenis. Cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau ditasydidkan dan wajib dibaca dengung. Idgham mimi sering pula disebut idgham mitslain atau idgham mutamatsilain (idgham yang hurufnya serupa atau sejenis) Contoh: Mim mati bertemu huruf mim : ‫م‬ ‫غ‬ ‫ك‬ َْ‫ب‬‫غ‬‫ا‬ ْ‫غ‬‫ك‬ ‫غ‬‫و‬ Mim mati bertemu huruf mim : ‫غ‬ َ‫غ‬‫ك‬َُ‫ك‬ َْْ‫َغ‬ِ ‫ن‬‫ا‬ 3. Idhar Syafawi (ِ‫ي‬ْ‫غ‬‫ا‬‫غ‬ ‫غْر‬‫ب‬‫ظ‬‫)ا‬ Idhar syafawi artinya apabila mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain huruf mim dan ba’, maka hukum bacaannya disebut idhar syafawi. Cara membacanya bunyi mim disuarakan dengan terang dan jelas tanpa berdengung di bibir dengan mulut tertutup. Huruf-huruf idhar syafawi jumlahnya ad 26 huruf, yaitu: ‫ص‬ ‫ش‬ ‫س‬ ‫ز‬ ‫ر‬ ‫ذ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫ح‬ ‫ج‬ ‫ث‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ھ‬ ‫و‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫غ‬ ‫ع‬ ‫ظ‬ ‫ط‬ ‫ض‬ -‫ي‬ C. Hukum Bacaan Qalqalah 1. Pengertian Qalqalah Qalqalah secara bahasa berarti getaran suara. Adapun secara istilah qalqalah berarti menyembunyikan huruf yang bertanda sukun (mati) dengan suara yang lebih ditekan lagi dari makhraj hurufnya. Jumlah huruf qalqalah ada 5, yaitu ‫د‬ , ‫ج‬ , ‫ب‬ , ‫ط‬ , ‫ق‬ yang bisa disingkat dengan ‫جد‬ ‫قطب‬
  • 2. Macam-macam Qalqalah a. Qalqalah Kubra Qalqalah kubra berarti salah satu huruf qalqalah berharakat mati/sukun tidak asli yang disebabkan adanya waqaf. Cara membacanya harus lebih jelas dan memantul. Contoh : ‫مريب‬ ‫اليه‬‫بالقسط‬ ‫جديد‬ ‫بخلق‬‫اجاج‬ ‫ملح‬ ‫الحريق‬ ‫عذاب‬ b. Qalqalah Sughra Qalqalah sughra berarti apabila salah satu huruf qalqalah berharakat sukun (mati) asli bukan karena waqaf. Cara membacanya juga harus jelas dan memantul. Contoh : ‫تقرب‬ ‫وال‬‫قبل‬ ‫من‬ ‫نطفه‬ ‫من‬‫ويجعلون‬ ‫بالعدل‬ ‫كاتب‬ D. Hukum Baca’an Lam
  • 1. Lam Mufakhamah (‫تفخيم‬ ( Lam mufakhamah adalah apabila lam ‫ل‬ dalam lafal ‫هللا‬ didahului oleh harakat fathah atau dlommah, maka harus dibaca tebal. Contoh : ‫هللا‬ ‫رسول‬‫هللا‬ ‫شهيد‬‫هللا‬ ‫رحمة‬ 2. Lam Muraqqah ( ‫ترقيق‬ ( Lam muraqqah adalah apabila lam ‫ل‬ dalam lafal ‫هللا‬ didahului oleh harakat kasrah, maka harus dibaca tipis. Semua lam yang terdapat dalam lafal ‫هللا‬ harus dibaca tipis. Contoh : ‫هللا‬ ‫بسم‬‫هللا‬ ‫عند‬ ‫من‬‫هلل‬ ‫الحمد‬ E. Hukum Baca’an Ra’  Ra’ Mufakhamah ( ‫تفخ‬ (‫يم‬ Ra’ mufakhamah adalah ra’ yang dibaca tebal. Ra’ dibaca tebal apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1) Ra’ berharakat fathah Contoh : ‫يره‬ ‫شرا‬ ‫ذرة‬ ‫مثقال‬ ‫يعمل‬ ‫ومن‬ 2) Ra’ berharakat dlommah Contoh : ‫والفتح‬ ‫نصرهللا‬ ‫جاء‬ ‫اذا‬ 3) Ra’ berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat fathah atau dlommah. Contoh : ‫وارسل‬‫ترميهيم‬
  • 4) Ra’ berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah, tetapi bukan kasrah asli dari perkataanya. Contoh : ‫مرضية‬ ‫راضية‬ ‫ربك‬ ‫الى‬ ‫ارجعي‬ 5) Ra’ berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli, tetapi sesudah ra’ ada salah satu huruf isti’la yang tidak berharakat kasrah. Huruf isti’la ada 7, yaitu ‫ظ‬ , ‫ق‬ , ‫ط‬ , ‫غ‬ , ‫ض‬ , ‫ص‬ , ‫.خ‬ Contoh : ‫فرقة‬‫قرطاس‬‫لمرصاد‬ ‫لبا‬ ‫ربك‬ ‫ان‬ 1. Ra’ Muraqqaqah ( ‫ترقيق‬ ( Ra’ muraqqaqah adalah ra’ yang dibaca tipis. Ra’ dibaca tipis apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a) Ra’ berharakat kasrah Contoh : ‫شر‬ ‫من‬‫غاسق‬‫ماخلق‬ ‫شر‬ ‫من‬ b) Apabila sebelum huruf ra’ ada huruf ya’ sukun Contoh : ‫شهر‬ ‫الف‬ ‫من‬ ‫خير‬‫وبشير‬ ‫نذير‬ c) Ra’ berharakat sukun yang didahului huruf berharakat kasrah. Namun setelah ra’ sukun bukan huruf isti’la. Contoh : ‫و‬‫االوتاد‬ ‫ذى‬ ‫فرعون‬ 2. Jawaazul Wajhaini Dalam hukum jawaazul wajhaini ra’ boleh dibaca tarqiq atau tafkhim. Hukum jawaazul wajhaini bisa terjadi apabila ada ra’ sukun yang didahului huruf berharakat kasrah dan sesudahnya ada salah satu huruf isti’la yang berharakat kasrah.
  • Contoh : ‫بحرص‬‫عرضه‬ ‫من‬ F. Hukum Bacan Mad 1. Pengertian mad Kata mad berasal dari bahasa arab ‫مد‬–‫يمد‬–‫مدا‬ yang berarti memanjangkan. Sedangkan menurut istilah, mad berarti memanjangkan bacaan huruf hijaiyah sesuai dengan sifat dan syaratnya masing-masing. 2. Macam-macam Mad a. Mad Thabi’i Mad thabi’i adalah bacaan huruf hijaiyah yang dipanjangkan secara biasa, atau sering disebut mad pokok (mad asli). Cara membacanya yaitu dipanjangkan satu alif (2 harakat). Disebut mad Thabi’i apabila terdapat hal-hal berikut : 1. Jika ada ‫ا‬ jatuh sesudah harakat fathah. Contoh : ‫حا‬ ,‫وا‬ ,‫نا‬ ,‫ما‬ ,‫سا‬ 2. Jika ada ‫و‬ jatuh sesudah harakat dommah. Contoh : ‫حو‬ ,‫وو‬ ,‫نو‬ ,‫مو‬ ,‫سو‬ 3. Jika ada ‫ي‬ jatuh sesudah harakat kasrah. Contoh : ‫حي‬ ,‫وي‬ ,‫ني‬ ,‫مي‬ ,‫سي‬ b. Mad Far’i Mad far’i adalah semua mad selain mad thabi’i, karena bersumber dari mad thabi’i maka disebut mad far’i yang mempunyai arti mad cabang. Adapun mad far’i ini ada 13 macam : 1) Mad Wajib Muttashil Mad wajib muttashil adalah bacaan mad thabi’i yang bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kata. Panjang bacaaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
  • Contoh : ‫حنفاء‬ , ‫سوء‬ , ‫وجيء‬ , ‫والسماء‬ 2) Mad Jaiz Munfashil Mad jaiz munfashil adalah bacaan mad thabi’i yang bertemu dengan huruf hamzah tetapi tidak dalam satu kata. Adapun panjang bacaanya yaitu 2½ alif (5 harakat). Contoh : ‫الذين‬ ‫يايها‬‫ادراك‬ ‫وما‬‫ك‬ ‫اعطينا‬ ‫انا‬ 3) Mad Layyin Mad layyin adalah apabila ada salah satu huruf hijaiyyah yang berharakat fathah sebelum wawu sukun atau ya’ sukun. Contoh : ‫الريب‬‫خذف‬ ‫من‬ ‫ليال‬‫اليوم‬ 4) Mad ‘Aridl Lis Sukun Mad ‘Aridl Lis Sukun adalah jika ada bacaan mad thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah hidup yang dibaca mati/tanda waqaf. Panjang bacaanya yaitu : 1 alif (2 harakat) atau 2 alif (4 harakat) atau 3 alif (6 harakat). Contoh : ‫نستعين‬‫ين‬‫صرون‬ ‫فوش‬ ‫من‬‫الرحيم‬ 5) Mad ‘Iwadl Mad ‘iwadl adalah apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat fathah tanwin yang dibaca waqaf diakhir kalimat. Panjang bacaanya 1 alif (2 harakat). Contoh : ‫رحيما‬ ‫غفورا‬ dibaca ‫رحيما‬ ‫غفورا‬
  • ‫بصيرا‬ ‫سميعا‬ dibaca ‫بصيرا‬ ‫سميعا‬ 6) Mad Badal Mad badal adalah apabila ada 2 buah huruf hamzah dan huruf hamzah yang pertama berharakat sedangakan huruf hamzah yang ke-2 disukun (mati), maka hamzah yang ke-2 diganti dengan : - ‫ا‬ jika hamzah yang pertama berharakat fathah - ‫و‬ jika hamzah yang pertama berharakat kasrah - ‫ي‬ jika hamzah yang pertama berharakat dlommah Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat) Contoh : ‫ﺄﺄ‬‫دم‬ menjadi ‫ادم‬ ‫اؤتي‬ menjadi ‫اوتي‬ ‫ائمان‬ menjadi ‫ايمان‬ 7) Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah apabila ada mad thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah yang bertasydid dalam satu kata. Panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat). Contoh : ‫الطامة‬‫الصاخه‬‫والالضالين‬ 8) Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah apabila ada mad thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah yang bersukun. Panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat). Contoh :‫آالن‬
  • 9) Mad Lazim Mutsaqqal Harfi Mad Lazim Mutsaqqal Harfi adalah permulaan surat dalam Al-Qur’an yang terdapat salah satu/lebih dari huruf : ‫م‬ ,‫ك‬ ,‫ي‬ ,‫ل‬ ,‫ع‬ ,‫ص‬ ,‫ق‬ ,‫ن‬ yang bisa disingkat dengan lafal ‫عليكم‬ ‫.نقص‬ Adapun panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat). Mad ini juga bisa disebut dengan ) ‫مشبع‬ ‫حرفي‬ ‫الزم‬ ‫مد‬ (. Contoh : ‫ص‬‫ن‬‫ق‬‫الم‬ 10) Mad Lazim Mukhaffaf Harfi Mad Lazim Mukhaffaf Harfi adalah permulaan surat dalam Al-Qur’an yang terdapat satu/lebih dari huruf : ‫طهر‬ ‫حي‬ yaitu ‫ر‬ , ‫ه‬ , ‫ط‬ , ‫ي‬ , ‫ح‬. Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat). Contoh : ‫طه‬‫يس‬‫حم‬‫الر‬ 11) Mad shilah ‫.أ‬ Mad Shilah Qashirah Mad Shilah Qashirah adalah apabila ada kata ganti (ha’ dlomir) yang didahului dengan huruf yang berharakat ( ̶ )/ ( ̶ ). Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat). Contoh : ‫كان‬ ‫انه‬‫السموات‬ ‫في‬ ‫ما‬ ‫له‬ ‫.ب‬ Mad Shilah Thawilah Mad Shilah Thawilah adalah apabila ada mad shilah qashirah yang bertemu dengan hamzah. Adapun panjang bacaanya yaitu 2½ alif (5 harakat).
  • Contoh : ‫أخلده‬ ‫ماله‬‫بماشاء‬ ‫اال‬ ‫له‬ 12) Mad Thamkin Mad thamkin adalah apabila ada huruf yang bertasydid dan berharakat kasrah bertemu dengan sukun. Panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat) dan penempatan bacaanya pada tasydid serta mad thabi’inya. Contoh : ‫حييتم‬‫عليين‬‫النبيين‬ ‫من‬ 13) Mad Farqi Mad farqi adalah bacaan panjang yang membedakan antara pertanyaan atau bukan. Contoh : ‫لكم‬ ‫اذن‬ ‫هللا‬ ‫قل‬‫الذك‬‫االنثيين‬ ‫ام‬ ‫حرم‬ ‫رين‬ G. Waqaf (‫)فقو‬ Waqaf dari sudut bahasa ialah berhenti atau menahan, manakala dari sudut istilah tajwid ialah menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan. Terdapat empat jenis waqaf yaitu: - ِ‫د‬‫ٍﻡ‬ (taamm) – waqaf sempurna – yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan yang dibaca secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, dan tidak mempengaruhi arti dan makna dari bacaan karena tidak memiliki kaitan dengan bacaan atau ayat yang sebelumnya maupun yang sesudahnya - ‫ِْﻒ‬ (kaaf) – waqaf memadai – yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, namun ayat tersebut masih berkaitan makna dan arti dari ayat sesudahnya
  • - ‫ﺣﺴ‬ (Hasan) – waqaf baik – yaitu mewaqafkan bacaan atau ayat tanpa mempengaruhi makna atau arti, namun bacaan tersebut masih berkaitan dengan bacaan sesudahnya - ‫ٌﺒَﺢ‬ (Qabiih) – waqaf buruk – yaitu mewaqafkan atau memberhentikan bacaan secara tidak sempurna atau memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf ini harus dihindari karena bacaan yang diwaqafkan masih berkaitan lafaz dan maknanya dengan bacaan yang lain. H. Tanda-tanda waqaf lainnya : 1. Tanda mim ( ‫د‬ ) disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna. Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim ( ‫د‬ ), memiliki kemiripan dengan tanda tajwid iqlab, namun sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya; 2. tanda tho ( ‫ط‬ ) adalah tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah berhenti. 3.tanda jim ( ‫ج‬ ) adalah Waqaf Jaiz. Lebih baik berhenti seketika di sini walaupun diperbolehkan juga untuk tidak berhenti. 4. tanda zha ( ‫ﻇ‬ ) bermaksud lebih baik tidak berhenti 5. tanda sad ( ‫ص‬ ) disebut juga dengan Waqaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik untuk tidak berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada waqaf sad 6. tanda sad-lam-ya’ ( ‫ﮯﻠ‬ ) merupakan singkatan dari “Al-washl Awlaa” yang bermakna “wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik”, maka dari itu meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik;
  • 7. tanda qaf ( ‫ق‬ ) merupakan singkatan dari “Qiila alayhil waqf” yang bermakna “telah dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya”, maka dari itu lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan 8. tanda sad-lam ( ‫ﻞﺼ‬ ) merupakan singkatan dari “Qad yuushalu” yang bermakna “kadang kala boleh diwasalkan”, maka dari itu lebih baik berhenti walau kadang kala boleh diwasalkan 9. tanda Qif ( ٌَ‫ﻒ‬ ) bermaksud berhenti! yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya tanpa berhenti 10. tanda sin ( ‫س‬ ) atau tanda Saktah ( ‫ﻪْﮑﺳ‬ ) menandakan berhenti seketika tanpa mengambil napas. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti seketika tanpa mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan 11. tanda Waqfah ( ‫ﻪاٌو‬ ) bermaksud sama seperti waqaf saktah ( ‫ﻪْﮑﺳ‬ ), namun harus berhenti lebih lama tanpa mengambil napas 12. tanda Laa ( ‫ﻻ‬ ) bermaksud “Jangan berhenti!”. Tanda ini muncul kadang-kala pada penghujung maupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak 13. tanda kaf ( ‫ك‬ ) merupakan singkatan dari “Kadzaalik” yang bermakna “serupa”. Dengan kata lain, makna dari waqaf ini serupa dengan waqaf yang sebelumnya muncul 14. tanda bertitik tiga ( … …) yang disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf Ta’anuq (Terikat). Waqaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana- mana saja dan cara membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.

Rabu, 06 Agustus 2014

Kesan Pertama Buat Blog

Assalamu'alaykum :)
Bingung. Yepp, itu kesan pertama aku buat blog. buat blog ini terinspirasi dari temen.. -ya elahh buat blog aja butuh inspirasi- -_- masih kagok pake banget ini nulis nulis di blog, mau ngepos apa ? Postingan pertama kali mau yang kaya gimana inih, ga ada inspirasi blass !! belum tau tujuan buat blog ini buat apa, mungkin blog ini bisa jadi sarana sharing sesuatu, termasuk curhat juga mungkin besok yah haha, yah whatever lah, intinya sih buat blog ini buat ngilangin bosen aktivitas si hehe. Daan semoga aku buat blog ini berguna buat aku, kamu, dan kita hahaha semoga bekah deh yaa. Oke mungkin cukup itu dulu cuat cuat saya.
Maaf dan terima kasih. Wassalamu'alaykum :)